Urutan Prosesi Pernikahan Adat Jawa Lengkap
Ngomong-ngomong apakah anda familiar dengan prosesi pernikahan adat Jawa? Jika anda tinggal di Jawa, pasti familiar ya dengan janur kuning yang melengkung depan rumah si wanita. Janur tersebut dimaksudkan seperti 'papan reklame', semacam 'siaran' untuk memberitahu masyarakat sekitar kalau ada pesta.
Prosesi pernikahan adat Jawa yang sebenarnya bisa berlangsung lebih dari satu hari. Bahkan, kalau jaman dahulu pesta pernikahan bisa sampai 7 hari karena mereka melakukan pertunjukan wayang.
Nah, kali ini kita bahas dulu prosesi pernikahan adat Jawa ya. Siapa tahu keluarga calon pasangan anda termasuk mereka yang memegang teguh adat.
Pertama-tama dijelaskan, jika pihak pria dan wanita sudah merasa cocok dan siap melanjutkan ke jenjang pernikahan, maka keluarga prialah yang akan melakukan proses melamar. Jadi langkah pertama adalah PINANGAN. Keluarga pria datang ke keluarga wanita membahas hari yang baik serta di mana prosesi pernikahannya nanti. Penentuan hari baik ini pun juga ada hitungannya sendiri lho dan biasanya memakan waktu yang agak lama jika ada ketidakcocokan antara dua keluarga.
Selanjutnya, PENINGSETAN. Dalam tahap ini si pria dan keluarganya membawa seserahan yang berupa cincin, uang, pakaian wanita, serta makanan ke rumah si wanita. Bila peningsetan sudah diterima, maka tahap berikutnya adalah PASANG TARUB, yaitu memasang pohon pisang di kanan kiri rumah sebagai gapura.
Proses SIRAMAN menyusul sesudahnya. Inti proses ini adalah memandikan calon pengantin wanita dan disusul dengan prosesi NGERIK atau menghilangkan rambut halus di wajah wanita supaya mudah dihias.
Tahap terakhir adalah MIDODARENI, perkenalan diantara kedua keluarga besar yang akan menikah. Setelah itu 'menjadi bidadari'. Selain dihias secantik mungkin, pengantin wanita biasanya 'disekap' atau dilarang keluar rumah hingga keesokan harinya saat proses pernikahan dilangsungkan. Tujuan 'penyekapan'? Surprise, surprise!
Dalam proses pernikahan budaya Jawa terdapat banyak detil dan tiap detil memiliki maknanya sendiri-sendiri.
Sementara itu berikut penjelasan urutan dan maknanya. Yang pertama dilakukan dalam prosesi pernikahan adalah akad nikah. Tanpa akad nikah, maka tidak sah pernikahannya. Setelah akad nikah, barulah prosesi kejawen dilakukan. PANGGIH adalah proses dipertemukannya kedua mempelai sambil dilakukannya tukar kembang mayang. Kemudian keduanya melakukan BALANGAN yaitu saling melempar sirih yang dilinting.
Balangan dimaksudkan untuk menghilangkan segala godaan pada masing-masing. Kemudian si pria menginjak telur (NGIDAK ENDHOG) yang sudah disediakan. Maksudnya, keduanya dinyatakan sudah layak secara sek sual. Kemudian ada MIJIKI yaitu si wanita membersihkan kaki si pria dengan air yang sudah disediakan.
MIJIKI ini bermaksud supaya keturunan yang dihasilkan baik. Setelah itu ada TIMBANGAN yaitu Ayah/Bapak/Papa dari si wanita memangku keduanya, dengan si pria di kanan dan wanita di kiri. Kemudian sang ayah/bapak/papa tersebut merangkul keduanya dan mengatakan “mereka seimbang”. Hal ini bermaksud bahwa keduanya memiliki status yang sama dalam rumah tangga.
Masih ada lagi nih, yaitu KACAR KUCUR. Si pria menuangkan beras, uang dan si wanita menerimanya. Ini dimaksudkan agar si wanita berhati-hati dalam menggunakan uang sang suami nantinya. Selanjutnya, DULANGAN yaitu pria dan wanita saling menyuapi. Yang terakhir adalah SUNGKEM yaitu kedua mempelai berlutut di hadapan kedua orang tua mereka sebagai tanda hormat.
Yap, itulah serangkaian prosesi pernikahan Jawa. Gimana, ribet nggak?
Pricelist kami :
Harga Foto-Video Paket A
Harga Foto-Video Paket B